Jumat, 16 Desember 2011

Menyiarkan Salam Membutuhkan Keimanan

Assalaamualaikum,

Itulah ucapan salam yang dilakukan oleh Rosululloh SAW ketika bertemu dengan para sahabatnya. Beliau juga mewasiatkan untuk melakukan hal ini kepada umatnya. Namun, sudah jarang sekali dipraktekan oleh para muslim di zaman ini. Mereka lebih condong menyapa temannya dengan ucapan hi, hello, woy, atau bahkan hanya mengangkat tangan tanpa mengatakan sesuatu.


sumber: tretie.blogspot.com
Ada beberapa hal yang menjadi penghambat atau yang melemahkan kita untuk melakukan hal itu, seperti:

-         Malu karena menganggap ucapan salam itu sudah kuno dan ditinggalkan oleh orang kebanyakan.
-         Takut bahwa akan dibilang sok alim atau nyari muka.
-         Males karena pernah tidak dibalas salamnya.
-         Tidak paham klo ini adalah sunahnya Rosululloh SAW.
-         Dll.


Semua penghambat ini menyerang pada bagian hati kita, yang notabene merupakan salah satu tempat keimanan kita berada. Saya menyadari betul, karena sering mengalaminya, bahwa ketika keimanan lagi turun akan terasa berat sekali untuk mengucapkan salam. Maka dari itu, hal ini bisa menjadi salah satu indikator untuk mengetahui keimanan kita berada diposisi apa.

Keimanan yang kuat dapat menjaga kita dari godaan setan. Setan memang pandai dalam hal menggoda, mengajak, merayu dll agar kita melakukan perbuatan maksiat (bertentangan dengan perintah dan larangan Alloh dan Rosul-Nya). Namun, perlu diketahui, setan itu tidak bisa memaksakan kita untuk berbuat hal-hal jelek itu. bila didalam hati kita ada keimanan yang kuat, maka hati ini bisa memaksa kita untuk tidak mengikuti ajakan jelek tersebut.


Untuk itu, jagalah keimanan dalam hatimu, agar bisa menyiarkan salam dan perbuatan luhur lainnya.

Tidak ada komentar: