Kamis, 19 Januari 2012

Perbanyaklah Berdoa Diwaktu Longgarmu


Alhamdulillah, sampai juga di pantai yang telah ditunggu-tunggu. Aku langsung cepat-cepat berlari menuju ke air yang berwarna biru kecoklatan itu. “Ahh leganya”, kataku dalam hati. Aku sudah kebelet pipis dari 3 jam yang lalu lho. Hhe..:p

Karena pakaian yang aku kenakan ini sudah basah semua, maka aku langsung saja melanjutkan berenang atau tepatnya berendam, karena aku memang tidak bisa berenang. Meskipun aku tidak bisa berenang namun aku sangat suka berwisata ke pantai, karena dipantai aku bisa melihat laut biru yang luas sebagai tanda bukti kebesaran Alloh SWT.

Keasyikan main air sendirian, aku lupa bahwa air laut ini sudah sampai sedadaku. Aku jadi teringat dengan nasehat ayahku, bahwa kalau  bermain di pantai, jangan dalam-dalam, minimal airnya sampai sedada saja karena bila lebih dari itu akan sulit menyeimbangkan diri. Ketika tersadar dari ingatan tersebut, tiba-tiba datang ombak yang besar dua kali berturut-turut yang menyeretku lebih dalam lagi hampir semulutku.

Jumat, 13 Januari 2012

Aku Belum Dapat Restu


Ini kisahku saat menyatakan cinta dengan seorang wanita yang mana aku hampir tidak pernah berbincang dengannya. Sedikit membingungkan bukan, namun ini benar-benar terjadi dan benar-benar sebuah kejutan. Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba menyatakan cinta, bukan berarti tidak ada cinta juga lho, hanya saja belum ada restu.

Ya, itulah salahku. Dan apa yang terjadi benar-benar tidak aku harapkan, sampai akhir 2012 aku belum boleh berkenalan serius dengan seorang wanita.

Benar-benar galau, karena surat itu sudah dibaca olehnya. Apalagi jawabannya yang menunjukan dia memikirkan hal tersebut, padahal aku maunya gak usah dipikirkan dulu, biarkan saja mengalir seperti air.

Benar-benar galau, bila aku menyatakan berubah pikiran bakalan membuatnya marah besar dan membenciku selamanya, karena dikiranya aku hanya ingin memainkannya saja. Padahal waktu itu aku benar-benar serius.

Dan karena aku yakin ridho orang tua juga ridhonya Alloh, maka aku hentikan dengan cara itu. Yang membuatnya marah namun tidak sampai membencinya, yakan?

Rabu, 11 Januari 2012

Puasa Daud, jangan lupa sahur ya..!


Kemarin, ketika pulang kampung, aku bertemu dengan seorang saudara, lebih tepatnya sih sudah seperti abang sendiri. Waktu itu, dia bercerita tentang kesabarannya, yang menghindari perkelahian dengan orang mabuk waktu akan pergi mengaji. Padahal dulunya dia itu preman lho.

Aku memang tidak mengetahui tepatnya seperti apa dia dulu, namun aku melihat bahwa orang-orang disekitar rumahnya itu sangat menghormatinya, atau mungkin takut dengannya. Dulu pernah saat aku mengantarnya pulang, ketika itu banyak pemuda yang lagi gitaran di depan rumahnya. Dia sih menghiraukan pemuda-pemuda itu, hanya membalas sapaan mereka saja kemudian masuk ke rumah. Namun aku bener-bener heran, setelah dia masuk rumah, semua pemuda tadi pada pulang semua.

Dalam hati aku berkata: “wihh keren, seperti di film good bye Mr. cool saja, Hhe”. Tapi aku yakin, baginya itu bukan sesuatu yang membanggakan.

Ketika bertemu, aku melihat banyak sekali perubahan di dirinya. Yang dulu, sifatnya keras dan agak kasar, sekarang sudah berubah menjadi sosok yang sabar dan ramah banget. Aku bertanya-tanya apakah penyebabnya, dan ternyata dia sekarang merutinkan berpuasa.