Rabu, 06 Maret 2013

Move On

Hmp, Akhirnya terucap juga... :P

Terkejut sih jelas, tetapi memang dari dulu sudah diantisipasi. Sama ketika ada orang yang bertanya kepadaku dulu tentang seorang wanita. Sebelum dia menyebutkan namanya, aku sudah yakin dulu bahwa yang dimaksud adalah wanita yang aku suka. Seperti memiliki insting atau apalah, setiap orang yang suka juga dengannya aku bisa merasakan.

Jawabanku atas pertanyaanmu adalah tidak apa-apa, bila sudah qodarnya mau diapakan lagi, yakan. Semua yang kamu pinta akan ku usahakan sak pol kemampuan untuk mewujudkannya. Karena yang kamu pinta hanyalah seorang calon bidadari surgaku saja, bila yang engkau pinta adalah jatah surgaku maka aku dengan segenap kemampuan sampai mati tidak akan memberikannya. Maka dari itu, aku akan tetap mencintai kalian berdua dan mengharamkan kebencian datang menyelimuti hatiku.

Ya, mungkin memang seperti itu jalannya surga bagiku. Aku ingin menjadi ahli surga firdaus melalui jalan kerukunan, pasti akan ada cobaan yang terkait dengan itu. Aku ingin bertetanggaan dengan para idolaku di surga nanti, maka Alloh pasti akan memberikan sebuah jalan yang susah untuk mencapainya, mengingat dosa-dosaku yang banyak dan aku siapa...? koq bisa-bisanya mimpi kayak gitu.

Kita mengetahui Nabi Muhammad SAW yang begitu sangat mencintai umatnya meskipun umatnya bahkan keluarganya sendiri yang menetang begitu membenci pada beliau sehingga ingin membunuh dan mengusir beliau dari tanah kelahirannya. Tidak ada satupun kebencian yang ada dihati beliau kecuali bencinya saat ada urusan Alloh yang dilanggar. Sampai-sampai jatah doa melaknati yang dimiliki pun, beliau ganti dengan doa Syafaat (pertolongan) untuk umatnya di hari kiamat nanti. Betapa mulianya hati Nabi Muhammad, yakan.

Kemudian Nabi Ayub AS, yang bener-bener memiliki hati yang sabar dan ikhlas karena kesyukuran dimiliki beliau melebihi rasa sakit yang beliau alami. Meskipun dalam keadaan dicoba beliau tetap bersyukur dan meminta pertolongan hanya kepada Alloh, bahkan tidak ada sekejap mata pun beliau lalai dari beribadah kepada Alloh. Sampai-sampai kita umat terakhir diturunkan surat Al-Qodr untuk bisa menyamai tempat beliau di surga.

Dan kesabaran para Nabi lainnya yang begitu luar biasa, seperti Nabi Yusuf AS yang memaafkan abang-abangnya yang telah membuangnya. Nabi Nuh AS yang sabar dalam mengamar ma'rufi kaumnya selama 950 tahun lamanya. Bahkan Nabi Musa AS yang terkenal emosional bisa sabar terhadap kaumnya yang sering merasaninya dan minta yang macam-macam.

Untuk itu, semua hanya perkara dunia, rasa sakit tidak akan kekal, pasti ada habisnya. Adapun rasa sakitnya orang iman itu adalah pelebur dosa baginya, jadi kenapa tidak bisa bersyukur bila mendapat cobaan. Bersyukurlah kepada Alloh karena telah memberikan jalan untuk menggapai cita-cita luhurmu.