Sabtu, 16 Maret 2013

Ibadah vs Kebiasaan

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَنَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ (QS Adh-Dhariat : 56).
"Dan tidak Ku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku".

Sepintas, hidup kita memang wajib hanya diperuntukan untuk urusan akhirat saja, namun tidak seperti itu maksud dari ayat tersebut. Karena ibadah yang dimaksud adalah semua pekerjaan yang diawali dengan niat karena Alloh. Jadi, ketika kita belajar, bekerja, atau membantu sesama, bila semua itu diniati karena Alloh (supaya bisa melancarkan perkara agama) maka akan dihukumi ibadah kepada Alloh. Namun, meskipun kita telah melakukan ibadah sholat, puasa, zakat dan haji tapi semata-mata hanya ingin dikatakan orang yang ahli beribadah saja, maka hal itu tidak dihukumi beribadah kepada Alloh.

Oke, sekarang apa yang dimaksud dengan kebiasaan? Kebiasaan adalah sesuatu hal yang telah rutin kita lakukan/kerjakan. Baik dalam hal pekerjaan yang sifatnya urusan agama ataupun yang sifatnya duniawi. Dan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan bagi kita maka kita akan mudah sekali mengerjakannya. Seperti hobi yang kita sukai atau pekerjaan yang telah menjadi keharusan kita lakukan seperti makan, istirahat, mandi, dll.

Nah, disinilah letak bahayanya, karena ibadah kepada Alloh atau pekerjaan yang diniati karena Alloh, itu akan ada banyak sekali penghalangnya atau cobaannya. Karena adanya musuh-musuh kita yang tugas pokoknya adalah menghalang-halangi kita untuk masuk surga selamat dari neraka (beribadah kepada Alloh). Maka dari itu, Ibadah kepada Alloh seharusnya adalah perbuatan yang sangat berat untuk kita lakukan, yakan? Sehingga menjadi wajar bila jarang orang yang mampu melakukannya.

Untuk itu, kita haruslah tetap waspada akan keberadaan syetan yang terus mengikuti pada orang-orang yang akan atau sedang beribadah kepada Alloh. Dan kita harus terus menjaga niat kita untuk selalu niat karena Alloh agar pekerjaan/amalan yang kita lakukan menjadi ibadah kepada Alloh. Terutama pada hal-hal yang sudah menjadi sebuah kebiasaan atau rutin kita lakukan, maka harus lebih ekstra dijaga lagi masalah niatnya, agar kita tidak lupa untuk mengawalinya dengan niat karena Alloh.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Alhamdulillah jaza kumullohu khoiron.