Jumat, 17 Agustus 2012

Cita-cita Luhur

Berbicara tentang cita-cita, impian, target, atau tujuan hidup, pasti akan banyak sekali yang ingin kita wujudkan. Saya pernah mendengar sebuah nasehat; "kalau kita tidak mempunyai cita-cita, kita tidak akan memiliki semangat untuk hidup, maka gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, agar hidupmu terus bersemangat". Namun apakah yang dimaksud cita-cita setinggi langit itu.?

Menurut saya, cita-cita setinggi langit maksudnya adalah memiliki cita-cita yang paling tinggi atau luhur. (meskipun kata orang, diatas langit masih ada langit, tetapi ukuran tertinggi yang diketahui oleh manusia kan hanya sebatas langit dunia saja, makanya cuma sampai setinggi langit) Selain itu, cita-cita setinggi langit haruslah sebuah cita-cita yang dapat membuat kita selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Nah sekarang mari kita berpikir sejenak, apa yang paling pantas untuk dijadikan cita-cita setinggi langit kita?


Ya, kita sudah tahu semua, yaitu masuk surga dan selamat dari siksa neraka. Itulah cita-cita luhur yang harus kita tanamkan ke dalam diri kita masing-masing. Sebuah cita-cita yang dapat membuat kita selalu bersemangat dalam beribadah kepada Alloh dan berbuat baik dan bermanfaat kepada semua ciptaan-Nya. Sebuah cita-cita yang membuat kita tidak akan menentang terhadap peraturan Alloh dan Rosul-Nya. Karena orang yang mempersungguh dalam mencapai cita-citanya, maka dia tidak mungkin akan melakukan perbuatan yang membuat cita-citanya itu tidak tercapai.

Namun menurut saya masih ada cita-cita yang lebih luhur lagi, yaitu masuk surga yang paling tinggi derajatnya atau surga Firdaus. Tempat yang paling pol yang ada di akhirot kelak. Disanalah tempatnya para Nabi dan Rosul-Nya berkumpul, dan disana jugalah kita bisa melihat wujudnya Alloh di waktu pagi dan sore hari. Itulah tujuan yang paling tertinggi untuk kita jadikan sebagai cita-cita, menurut saya.

Untuk bisa mencapai surga Firdaus ada beberapa cara, yaitu dengan mati dulu tentunya, Hhe bercanda. Yang saya ketahui sih yang bisa masuk ke surga Firdaus itu selain para Nabi dan Rosul-Nya, ya para syuhada, siddiqin, dan sholihin, sebagaimana surat An Nisaa ayat 69. Dan mereka juga sebagai rujukan dari doa-doa kita yang selalu kita panjatkan ketika sholat yaitu "ihdinas shirootol mustaqiim, shirootol ladzii na an am ta alaihim". Tunjukanlah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat.

Nah, dalam surat An Nisaa 69 itu dijelaskan bila kita mau masuk surga bersama mereka (yang artinya menjadi golongan mereka) ya harus mentaati Alloh dan Rosul-Nya. Jadi, bila kita mempunyai cita-cita yang demikian, maka kita harus patuh/taat dengan peraturan Alloh dan Rosul-Nya. Yaitu dengan melaksanakan perintah dan menjauhi (tidak mengerjakan) larangan serta mempercayai (iman) terhadap semua kekuasaan Alloh, bisa berbentuk cerita-cerita yang ada di Al Quran dan Hadits atau tanda-tanda kekuasaan Alloh yang lainnya yang bisa kita rasakan saat hidup di dunia ini.

Yang terakhir ingin saya sampaikan, ternyata selain golongan mereka masih ada golongan yang bisa masuk kedalam surga Firdaus lho, bahkan golongan ini bisa membuat para Nabi dan Rosul-Nya serta para syuhada itu iri terhadapnya.

Mau tahu siapakah mereka?

Mereka adalah orang-orang iman yang hidupnya saling rukun, dan rukunnya itu bukan karena saling memberikan hadiah (harta) tetapi karena mereka saling cinta terhadap Alloh. Sebagaimana sabda Rosululloh SAW: "Sesungguhnya dari hambanya Alloh ada beberapa manusia, yang mana mereka bukan golongan Nabi dan bukan Syuhada, namun golongan Nabi dan Syuhada itu akan iri kepada mereka di hari kiamat nanti karena mulianya tempat mereka disisi Alloh. kemudian para sahabat bertanya: Ya Rosululloh, kabarilah kami, siapa mereka itu? Rosululloh SAW menjawab: mereka adalah suatu kaum yang saling cinta dengan ruhnya  Alloh (karena Alloh), bukan karena adanya hubungan kerabat, dan bukan juga karena mereka saling memberikan harta. Maka demi Alloh, sesungguhnya wajahnya mereka itu niscaya bercahaya dan diatas cahaya, dan mereka tidak merasa khawatir/takut ketika manusia lain merasa takut dan mereka tidak merasa susah ketika manusia yang lain merasa susah" HR Sunan Abi Dawud no hadits 3527

Maka disitulah letaknya kenapa mewujudkan kerukunan dan kekompakan itu terasa susah sekali, yakni karena hasilnya sangat luar biasa, yakan.

Untuk itu, bagi yang memiliki cita-cita demikian, marilah kita wujudkan kerukunan dan kekompakan dengan melaksanakan 5 syarat kerukunan, yaitu:
1. Menerampilkan berbicara yang baik.
2. Jujur dan Amanah, bisa percaya dan dipercaya.
3. Sabar, tabah, dan bisa mengalah.
4. Tidak merusak sesama kita baik diri, harta dan lainnya.
5. Saling memperhatikan dan saling menjaga perasaan.

Dan selalu ingatlah, bahwa sekarang zamannya sudah edan, jadi akan banyak sekali fitnah (kerusakan) yang datang. Bila ada masalah dengan orang lain supaya segera diselesaikan. Bila ada info negatif tentang seseorang supaya diteliti kebenarannya dahulu. Kalau bukan kita yang menjaga kerukunan ini, maka siapa lagi yang menjaganya. Kerukunan merupakan aset yang paling berharga yang dapat memasukkan kita ke dalam surga Firdaus.

Mari menjaga kerukunan dan kekompakan kita yang sudah terbina ini. SemangkA..*.^)/

Tidak ada komentar: