Alhamdulillah, sampai juga di pantai yang telah ditunggu-tunggu. Aku langsung cepat-cepat berlari menuju ke air yang berwarna biru kecoklatan itu. “Ahh leganya”, kataku dalam hati. Aku sudah kebelet pipis dari 3 jam yang lalu lho. Hhe..:p
Karena pakaian yang aku kenakan ini sudah basah semua, maka aku langsung saja melanjutkan berenang atau tepatnya berendam, karena aku memang tidak bisa berenang. Meskipun aku tidak bisa berenang namun aku sangat suka berwisata ke pantai, karena dipantai aku bisa melihat laut biru yang luas sebagai tanda bukti kebesaran Alloh SWT.
Keasyikan main air sendirian, aku lupa bahwa air laut ini sudah sampai sedadaku. Aku jadi teringat dengan nasehat ayahku, bahwa kalau bermain di pantai, jangan dalam-dalam, minimal airnya sampai sedada saja karena bila lebih dari itu akan sulit menyeimbangkan diri. Ketika tersadar dari ingatan tersebut, tiba-tiba datang ombak yang besar dua kali berturut-turut yang menyeretku lebih dalam lagi hampir semulutku.
Saat itu betul-betul panik, apalagi dari kejauhan terlihat ombak yang besar akan datang lagi. Tarikan ombak besar itu bener-bener kuat, dan aku sulit sekali menyeimbangkan diri. Kematian pun sudah terlintas dikepalaku.
Disaat yang genting itu aku teringat sebuah amalan yang sering aku lakukan, terutama saat dalam keadaan takut yaitu berdoa kepada Alloh dengan bacaan surat Hud ayat 56. Setelah berdoa aku langsung menceburkan diri dan berusaha berenang sekuat tenaga. Dan apa yang terjadi, sungguh diluardugaan, ternyata air masih saja sedaguku, krik.
Namun keadaan berubah, yang tadinya air itu bener-bener menyeret, sekarang sangat tenang, sehingga aku bisa berjalan sampai ke tepi pantai. Alhamdulillah.:)
Dari peristiwa itu, aku mengetahui bahwa doa itu ibarat pedang, bila kita terus mengasahnya maka sewaktu-waktu dibutuhkan akan tetap tajam. Dan doapun demikian, semakin kita sering berdoa maka sewaktu-waktu dibutuhkan akan mudah terkabul doa kita tersebut. Sebagaimana sabda Rosululloh SAW:
Barang siapa yang menginginkan bahwa Alloh mengabulkan pada doa-doanya ketika dia dalam keadaan berat atau susah, maka hendaklah dia memperbanyak doa diwaktu longgar. (HR. Termidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar