Sabtu, 24 Desember 2011

Sebuah Pujian dapat Mengubah Niat Seseorang

Pujian memang lebih diinginkan dibanding dengan kritikan atau nasehat. Namun, pujian itu dapat membahayakan si penerima pujian. Dia bisa menjadi orang yang sombong bila tidak arif dalam memaknai pujian tersebut. Atau bahkan bisa lebih bahaya lagi yaitu bisa merubah niatnya yang semula karena Alloh menjadi karena ingin dipuji. Seperti tulisan saya kemarin. 

Oleh sebab itu, kita dilarang memuji seseorang terutama dalam urusan ibadah atau amalan seseorang, sebagaimana dalil dibawah ini:
Nabi Muhammad pernah mendengar seseorang sahabat Beliau yang memuji kepada saudaranya, kemudian Beliau bersabda: kalian telah memutus punggung saudaramu. (yaitu yang dimaksud adalah membuat niat orang tersebut berubah menjadi tidak karena Alloh). (HR. Bukhori) 
Adapun cara yang baik, bagaimana menyikapi ketika kita mendapat sebuah pujian dari orang lain adalah dengan mengembalikan pujian itu kepada Alloh, yaitu bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah. Karena pujian merupakan kabar gembira dari Alloh yang dicepatkan melalui hamba-Nya. Untuk itu bersyukurlah, insya Alloh kita tidak lagi memiliki keinginan untuk dipuji.

Selasa, 20 Desember 2011

Ada Sesuatu Dibalik Hadiah


(X) : setelah kejadian itu kenapa jadi baik gini? aku tidak bisa menerima hadiah mu ini.
(Y) : lha kenapa.?
(X) : tidak bisa aja, takut salah niat ketika memakainya.
(Y) : owh, (sambil nangis-nangis dalam hati)

Sedikit percakapan ketika hadiah yang ku berikan itu dikembalikan. Rasanya itu bener-bener sesuatu banget lho. :(

Dalam hati bertanya, kenapa sih di kembalikan lagi? Kenapa gak dikasih ke orang lain aja? Biar tidak menyinggung perasaan ku. Atau kalau memang takut jadi salah niat, kamu kan bs memakainya saat dirumah. Masalah niat, itukan bisa diatur seperti tulisanku kemarin.

Jumat, 16 Desember 2011

Menyiarkan Salam Membutuhkan Keimanan

Assalaamualaikum,

Itulah ucapan salam yang dilakukan oleh Rosululloh SAW ketika bertemu dengan para sahabatnya. Beliau juga mewasiatkan untuk melakukan hal ini kepada umatnya. Namun, sudah jarang sekali dipraktekan oleh para muslim di zaman ini. Mereka lebih condong menyapa temannya dengan ucapan hi, hello, woy, atau bahkan hanya mengangkat tangan tanpa mengatakan sesuatu.


sumber: tretie.blogspot.com
Ada beberapa hal yang menjadi penghambat atau yang melemahkan kita untuk melakukan hal itu, seperti:

-         Malu karena menganggap ucapan salam itu sudah kuno dan ditinggalkan oleh orang kebanyakan.
-         Takut bahwa akan dibilang sok alim atau nyari muka.
-         Males karena pernah tidak dibalas salamnya.
-         Tidak paham klo ini adalah sunahnya Rosululloh SAW.
-         Dll.

Kamis, 15 Desember 2011

Sabar ketika ada yang Menyakiti Hati Kita

Sabar memang sesuatu yang sulit untuk dilakukan ketika ada yang menyakiti hati/perasaan kita. Itu juga yang aku rasakan ketika ajakanku dibantah oleh teman kos ku dengan kasar. Padahal ajakan itu ajakan yang baik, yang bisa membuatnya jadi orang yang beruntung di akhirat kelak. Namun apalah daya ini, bila Alloh tidak menghendaki baik untuknya, maka sangat tidak mungkin dia mau mengikuti ajakanku itu. Permasalahannya adalah cara dia menolak itu yang membuat hati ini jadi emosi gak ketulungan sehingga membuat ku jadi putus asa untuk mengajaknya kembali.

Aku mengetahui, bila putus asa dalam melakukan hal yang baik itu salah. Untuk itu sekarang aku akan menulis bagaimana cara supaya bisa sabar ketika ada yang menyakiti hati kita. Yang mana tips ini aku dapatkan dari hasil pengajian ku tadi.


sumber: arrahmah.com
Ada beberapa hal yang membuat orang itu dikatakan bersabar, yaitu:

Minggu, 11 Desember 2011

Keajaiban Al Quran

Tepat dua minggu sebelum deadline tugas akhir ku dikumpulkan, surat survey yang ditunggu-tunggu masih juga belum keluar dari ruangan direktur kampusku. Yah, mungkin ini akhir dari perjuangan ku kuliah di kampus ini. Pasalnya dosbingku waktu itu sudah memvonis DO kepadaku, lantaran tugas akhir ku yang isi nya hanya sebuah copy-paste semua. "Bijimane mau nulis tugas akhir, kalo surat surveynya aja belum keluar-keluar???" ucapku dalam hati.

Rasa galau mulai hinggap di pikiranku. Perjalanan pulang yang biasa aku tempuh hanya 10 menit, kali ini bisa 30 menit lebih. Tubuh ku seakan lemah tak berdaya mendapatkan kabar buruk itu. Kepalaku terus memikirkannya sampai aku tiba di kamar kos ku.

Didalam kamar, aku berusaha untuk tidur, sehingga masalah itu bisa hilang sesaat. Namun tidur yang aku harapkan tidak kunjung terlaksana, pikiranku tidak bisa berhenti memikirkannya. Sampai suatu saat, aku berpikir jika orang lain yang mendapat masalah ini, mungkin orang itu sudah mengeluh di facebook atau jejaring sosial lainnya.